MAKALAH FILSAFAT ILMU
“Teori Kebenaran Menurut Korespondensi”
Dosen Pengampu : Ahmad Zaini Dahlan,M.ag.
OLEH:
1. IMROATUS SHOLICHAH(11332035)
2. SISKA NUR WAHYUNI(11332037)
3.UMMU KHOLIFATUR R.(09331799)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM
LAMONGAN
2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Rabb sang pemilik dunia
dan seisinya, tiada Tuhan selain Allah dan hanya kepada-Nya kita patut memohon
dan berserah diri. Hanya karena nikmat kesehatan dan kesempatan dari Allah lah
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, meskipun jauh dari kata
sempurna. Sholawat semoga selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW sang kekasih Allah, berkat beliau kita dapat terbebas dari zaman
kejahiliyahan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu.
Walaupun demikian, penulis tetap berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya dan mahasiswa-mahasiswa pada umumnya dalam
mempelajari Filsafat Ilmu.
Tiada gading yang tak retak, demikian pepatah mengatakan. Penulis
sadar, bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena
itu,kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan guna perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya. Atas
kritik dan saran pembaca, disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Lamongan,08 Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................1
KATA PENGANTAR ....................................................................................................2
DAFTAR ISI ....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................4
I.
Latar Belakang ........................................................................................4
II.
Rumusan Masalah ........................................................................................4
III.
Tujuan ....................................................................................................4
IV.
Manfaat ....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................6
I.
Pengertian Kebenaran...................................................................................6,7
II.
Pengertian Teori Kebenaran Korespondensi..............................................7,8
III.
Kelemahan-kelemahan dari Teori Kebenaran Korespondensi .............8,9
BAB III PENUTUP ..................................................................................................10
Kesimpulan ..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin tahu,karena rasa ingin
tahunya itulah manusia selalu berusaha menemukan kebenaran. Dalam ilmu filsafat
juga mempunyai tujuan mencari suatu kebenaran,dan kebenaran dalam filsafat ilmu
ini bersifat relatif, secara garis besar kebenaran adalah terjadinya kesesuaian
yang setia dan kukuh dari pertimbangan dan ide kepada fakta pengalaman atau
kepada fenomena alam seperti adanya.
Kebenaran itu memiliki sifat yang tidak mutlak dan tidak langgeng,
namun bersifat nisbi(relatif) atau sementara. Kebenaran hanya merupakan
pendekatan, oleh karena itu Filsafat Ilmu ilmu tidak hanya bertumpu pada
kebenaran yang hanya memiliki ketersesuaian saja, melainkan mencoba menguji
coba kelayakan kebenaran tersebut dengan berbagai teori kebenaran, yaitu teori kebenaran
koherensi, teori kebenaran korespondensi, dan teori kebenaran pragmatik.
Berdasarkan uraian tersebut
penulis tertarik untuk mengupas tentang Teori Kebenaran Korespondensi atau
teori ketersesuaian antara pendapat dan fakta,karena teori ini yang paling
diterima secara luas oleh kaum realis,
II.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan
Kebenaran?
2.
Apakah yang dimaksud dengan
Teori Kebenaran Korespondensi?
3. Apa kelemahan-kelemahan Teori
Kebenaran Korespondensi?
III.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian dari
Kebenaran.
2.
Mengetahui pengertian dari
Teori Kebenaran Korespondensi.
3.
Mengetahui
kelemahan-kelemahan dari Teori Kebenaran Korespondensi.
IV. Manfaat
1.
Bagi Mahasiswa
Membantu mahasiswa dalam
mempelajari Filsafat Ilmu,khususnya materi Teori Kebenaran Menurut
Korespondensi.
2.
Bagi Dosen
Membantu memberikan materi
mata kuliah Filsafat Ilmu.
3.
Bagi Pembaca
Membantu pembaca dalam mempelajari Filsafat Ilmu secara efektif dan
efisien.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pengertian Kebenaran
Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan manusia sebagai nilai-nilai yang menjadi
fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan (human
dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.
Jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula
untuk melaksanakan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang
kebenaran, tanpa melaksanakan kebenaran tersebut manusia akan mengalami
pertentangan batin, konflik psikologis. Menurut para ahli filsafat kebenaran itu bertingkat-tingkat, ada tingkatan kebenaran indera, tingkatan kebenaran ilmiah, tingkatan kebenaran filosofis dan
tingkatan kebenaran religious. Jenis-jenis kebenaran itu sendiri ada kebenaran
individual, objektif dan hakiki.
Sebagian ilmuwan mengatakan
bahwa kebenaran adalah sesuatu yang bersifat sesuai dengan keadaan objek
(objektif), bersifat nyata, memiliki realitas dan merupakan bagian dari
fenomena alam. Sedang sebagian yang lain mendiskripsikan bahwa lawan dari
kebenaran adalah kesesatan, keburukan, dan ketidakbenaran. Sedangkan pendapat
lain mengungkapkan kriteria kebenaran cenderung menekankan pada, pertama yang
benar adalah yang memuaskan manusia, kedua yang benar adalah yang dapat
dibuktikan dengan eksperimen dan yang ketiga yang benar adalah yang membantu
dalam perjuangan hidup biologis. Jadi dapat diambil garis besar bahwa kebenaran
adalah terjadinya kesesuaian yang setia dan kukuh dari petimbangan dan ide kepada
fakta pengalaman atau kepada fenomena alam seperti adanya.
Kebenaran memiliki sifat
yang tidak ‘mutlak’ dan tidak langgeng melainkan bersifat nisbi (relative),
sementara, dan transendetal. Kebenaran hanya merupakan bentuk pendekatan. Oleh
karena itu, tidaklah layak jika kebenaran itu menjadi klaim salah satu
golongan.
Kebenaran hanya merupakan pendekatan, oleh karena itu Filsafat
Ilmu ilmu tidak hanya bertumpu pada kebenaran yang hanya memiliki ketersesuaian
saja, melainkan mencoba menguji coba kelayakan kebenaran tersebut dengan
berbagai teori kebenaran, yaitu teori kebenaran koherensi, teori kebenaran
korespondensi, dan teori kebenaran pragmatic.
II. Pengertian Teori
Kebenaran Korespondensi(Correspondence Theory of Truth)
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan
adalah benar jika berkorespondensi/sesuai terhadap fakta atau kenyataan yang
ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu
keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh
suatu pendapat dengan fakta.
Teori korespodensi (corespondence theory of
truth) menerangkan bahwa kebenaran atau
sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang
dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh
pernyataan atau pendapat tersebut.
Contoh:
Ø Ibu kota Republik Indonesia adalah Jakarta.
Pernyataan tersebut adalah benar,sebab pernyataan
itu dengan obyek yang bersifat faktual,yakni Jakarta memang benar-benar
merupakan Ibu Kota Republik Indonesia.
Ø Kota Bandung terletak di Pulau Jawa.
Pernyataan tersebut adalah benar sebab pernyataan itu dengan obyek
yang bersifat faktual,yakni kota Bandung memang benar-benar di Pulau Jawa.
Sekiranya orang lain yang mengatakan bahwa” kota Bandung di Pulau Sumatera”
maka pernyataan itu tidak benar sebab tidak terdapat obyek yang sesuai dengan
pernyataan tersebut, Dalam hal ini maka secara faktual”Kota Bandung bukan
berada di Pulau Sumatera melainkan berada di Pulau Jawa.”
Ø Matahari terbit dari timur.
Pernyataan tersebut adalah benar sebab pernyataan tersebut
bersifat faktual, atau sesuai dengan fakta yang ada bahwa matahari terbit dari
timur dan tenggelam di ufuk barat.
Teori Korespondensi menekankan ketersesuaian antara si pengamat dengan
apa yang diamati sehingga kebenaran yang ditemukan adalah kebenaran empiris.
Teori kebenaran korespondensi digolongkan kedalam teori kebenaran
tradisional,karena Aristoteles sejak awal (sebelum abad Modern) mensyaratkan
kebenaran pengetahuan harus sesuai dengan kenyataan yang diketahuinya.
Teori korespondensi menggunakan alur berfikir
induktif, artinya berfikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.Dengan
pengertian lain, menarik kesimpulan diakhir setelah ada fakta-fakta pendukung
yang telah diteliti dan dianalisa sebelumnya. Contonya: prodi Pendidikan Bahasa Inggris, prodi Pendidikan Matematika, dan prodi
Bahasa dan Sastra Indonesia UNISDA Lamongan ada di Kecamatan Sukodadi.
Jadi Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UNISDA Lamongan ada di Sukodadi.
Masalah kebenaran menurut teori
ini hanyalah perbandingan antara realita obyek (informasi, fakta, peristiwa,
pendapat) dengan apa yang ditangkap oleh subjek (ide, kesan). Jika ide atau
kesan yang dihayati subjek (pribadi) sesuai dengan kenyataan, realita, objek,
maka sesuatu itu benar.
III. Kelemahan-kelemahan
dari Teori Kebenaran Korespondensi
1.
Teori korespondensi memberikan gambaran
yang menyesatkan dan terlalu sederhana mengenai bagaimana kita menentukan suatu
kebenaran atau kekeliruan dari suatu pernyataan.
2.
Teori korespondensi bekerja dengan
idea, “bahwa dalam mengukur suatu kebenaran kita harus melihat setiap
pernyataan satu-per-satu, apakah pernyataan tersebut berhubungan dengan
realitasnya atau tidak.
3.
Kelemahan teori kebenaran korespondensi
ialah munculnya kekhilafan karena kurang cermatnya penginderaan, atau indera
tidak normal lagi.
4.
Teori kebenaran korespondensi tidak
berlaku pada objek/bidang non-empiris atau objek yang tidak dapat diinderai.
Dari kelemahan-kelemahan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
teori kebenaran korespondensi ini mencari kebenaran hanya bersifat
objektif,yaitu hanya melihat realita yg sebenarnya,tanpa mempedulikan asas
normative dari kebenaran tersebut.
Jadi
berdasarkan teori korespondensi ini, kebenaran atau keadaan dapat dinilai
dengan membandingkan antara preposisi dengan fakta atau kenyataan yang
berhubungan. Apabila keduanya terdapat kesesuaian (correspondence), maka
preposisi tersebut dapat dikatakan memenuhi standar kebenaran.
BAB III
PENUTUP
Ø Kesimpulan
Semua teori kebenaran itu ada dan dipraktekkan manusia dalam
kehidupan nyata.yang mana masing-masing mempunyai nilai didalam kehidupan
manusia.
Teori korespondensi “kebenaran/ keadaan benar itu berupa
kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh sebuah pendapat dengan apa yang
sungguh merupakan halnya/fakta.
Jadi berdasakan teori korespondensi ini ,kebenaran/keadaan benar
itu dapat dinilai dengan membandingkan antara preposisi dengan fakta atau
kenyataan yang berhubungan dengan preposisi tersebut.bila diantara keduanya
terdapat kesesuaian (koresponden),maka preposisi tersebut dapat dikatakan
memenuhi standard kebenaran keadaan benar.
DAFTAR PUSTAKA
http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/02/teori-teori-kebenaran-korespondensi-koherensi-pragmatik-struktural-paradigmatik-dan-performatik/
http://blog.unsri.ac.id/khomsa5/filsafat-ilmu/teori-teori-kebenaran-menurut/filsafat/mrdetail/103678/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar