Rabu, 27 November 2013

MAKALAH FILSAFAT ILMU"TEORI KEBENARAN MENURUT KORESPONDENSI"

MAKALAH FILSAFAT ILMU
“Teori Kebenaran Menurut Korespondensi”

 Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu : Ahmad Zaini Dahlan,M.ag.




OLEH:
1. IMROATUS SHOLICHAH(11332035)
2. SISKA NUR WAHYUNI(11332037)
3.UMMU KHOLIFATUR R.(09331799)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM
LAMONGAN
2012


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Rabb sang pemilik dunia dan seisinya, tiada Tuhan selain Allah dan hanya kepada-Nya kita patut memohon dan berserah diri. Hanya karena nikmat kesehatan dan kesempatan dari Allah lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, meskipun jauh dari kata sempurna. Sholawat semoga selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sang kekasih Allah, berkat beliau kita dapat terbebas dari zaman kejahiliyahan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu. Walaupun demikian, penulis tetap berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan mahasiswa-mahasiswa pada umumnya dalam mempelajari Filsafat Ilmu.
Tiada gading yang tak retak, demikian pepatah mengatakan. Penulis sadar, bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu,kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya. Atas kritik dan saran pembaca, disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
                                                                             Lamongan,08 Desember 2012

                                                                                                                  Penulis






DAFTAR ISI
                   
HALAMAN JUDUL                        ...................................................................................................1
KATA PENGANTAR         ....................................................................................................2
DAFTAR ISI                         ....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN    ....................................................................................................4
I.                   Latar Belakang         ........................................................................................4
II.                Rumusan Masalah    ........................................................................................4
III.             Tujuan           ....................................................................................................4
IV.             Manfaat         ....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN      ....................................................................................................6
I.                   Pengertian Kebenaran...................................................................................6,7
II.                Pengertian Teori Kebenaran Korespondensi..............................................7,8
III.             Kelemahan-kelemahan dari Teori Kebenaran Korespondensi    .............8,9
BAB III PENUTUP              ..................................................................................................10
Kesimpulan                ..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA          ..................................................................................................11












BAB I
PENDAHULUAN

I.          Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin tahu,karena rasa ingin tahunya itulah manusia selalu berusaha menemukan kebenaran. Dalam ilmu filsafat juga mempunyai tujuan mencari suatu kebenaran,dan kebenaran dalam filsafat ilmu ini bersifat relatif, secara garis besar kebenaran adalah terjadinya kesesuaian yang setia dan kukuh dari pertimbangan dan ide kepada fakta pengalaman atau kepada fenomena alam seperti adanya.
Kebenaran itu memiliki sifat yang tidak mutlak dan tidak langgeng, namun bersifat nisbi(relatif) atau sementara. Kebenaran hanya merupakan pendekatan, oleh karena itu Filsafat Ilmu ilmu tidak hanya bertumpu pada kebenaran yang hanya memiliki ketersesuaian saja, melainkan mencoba menguji coba kelayakan kebenaran tersebut dengan berbagai teori kebenaran, yaitu teori kebenaran koherensi, teori kebenaran korespondensi, dan teori kebenaran pragmatik.
Berdasarkan  uraian tersebut penulis tertarik untuk mengupas tentang Teori Kebenaran Korespondensi atau teori ketersesuaian antara pendapat dan fakta,karena teori ini yang paling diterima secara luas oleh kaum realis,

II.       Rumusan Masalah
1.        Apakah yang dimaksud dengan Kebenaran?
2.        Apakah yang dimaksud dengan Teori Kebenaran Korespondensi?
3.      Apa kelemahan-kelemahan Teori Kebenaran Korespondensi?

III.        Tujuan
1.        Mengetahui pengertian dari Kebenaran.
2.        Mengetahui pengertian dari Teori Kebenaran Korespondensi.
3.        Mengetahui kelemahan-kelemahan dari Teori Kebenaran Korespondensi.


IV.   Manfaat
1.        Bagi Mahasiswa
Membantu mahasiswa dalam mempelajari Filsafat Ilmu,khususnya materi Teori Kebenaran Menurut Korespondensi.
2.        Bagi Dosen
Membantu memberikan materi mata kuliah Filsafat Ilmu.
3.        Bagi Pembaca
Membantu pembaca dalam  mempelajari Filsafat Ilmu secara efektif dan efisien.

























BAB II
PEMBAHASAN

I.        Pengertian Kebenaran
Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan manusia sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.
Jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksanakan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran, tanpa melaksanakan kebenaran tersebut manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik psikologis. Menurut para ahli filsafat kebenaran itu bertingkat-tingkat, ada tingkatan kebenaran indera, tingkatan kebenaran ilmiah, tingkatan kebenaran filosofis dan tingkatan kebenaran religious. Jenis-jenis kebenaran itu sendiri ada kebenaran individual, objektif dan hakiki.
Sebagian ilmuwan mengatakan bahwa kebenaran adalah sesuatu yang bersifat sesuai dengan keadaan objek (objektif), bersifat nyata, memiliki realitas dan merupakan bagian dari fenomena alam. Sedang sebagian yang lain mendiskripsikan bahwa lawan dari kebenaran adalah kesesatan, keburukan, dan ketidakbenaran. Sedangkan pendapat lain mengungkapkan kriteria kebenaran cenderung menekankan pada, pertama yang benar adalah yang memuaskan manusia, kedua yang benar adalah yang dapat dibuktikan dengan eksperimen dan yang ketiga yang benar adalah yang membantu dalam perjuangan hidup biologis. Jadi dapat diambil garis besar bahwa kebenaran adalah terjadinya kesesuaian yang setia dan kukuh dari petimbangan dan ide kepada fakta pengalaman atau kepada fenomena alam seperti adanya.
Kebenaran memiliki sifat yang tidak ‘mutlak’ dan tidak langgeng melainkan bersifat nisbi (relative), sementara, dan transendetal. Kebenaran hanya merupakan bentuk pendekatan. Oleh karena itu, tidaklah layak jika kebenaran itu menjadi klaim salah satu golongan.
Kebenaran hanya merupakan pendekatan, oleh karena itu Filsafat Ilmu ilmu tidak hanya bertumpu pada kebenaran yang hanya memiliki ketersesuaian saja, melainkan mencoba menguji coba kelayakan kebenaran tersebut dengan berbagai teori kebenaran, yaitu teori kebenaran koherensi, teori kebenaran korespondensi, dan teori kebenaran pragmatic.

II.     Pengertian Teori Kebenaran Korespondensi(Correspondence Theory of Truth)
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi/sesuai terhadap fakta atau kenyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta.
Teori korespodensi (corespondence theory of truth)  menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.
Contoh:
Ø Ibu kota Republik Indonesia adalah Jakarta.
Pernyataan tersebut adalah benar,sebab pernyataan itu dengan obyek yang bersifat faktual,yakni Jakarta memang benar-benar merupakan Ibu Kota Republik Indonesia.

Ø Kota Bandung terletak di Pulau Jawa.
Pernyataan tersebut adalah benar sebab pernyataan itu dengan obyek yang bersifat faktual,yakni kota Bandung memang benar-benar di Pulau Jawa. Sekiranya orang lain yang mengatakan bahwa” kota Bandung di Pulau Sumatera” maka pernyataan itu tidak benar sebab tidak terdapat obyek yang sesuai dengan pernyataan tersebut, Dalam hal ini maka secara faktual”Kota Bandung bukan berada di Pulau Sumatera melainkan berada di Pulau Jawa.”

Ø Matahari terbit dari timur.
Pernyataan tersebut adalah benar sebab pernyataan tersebut bersifat faktual, atau sesuai dengan fakta yang ada bahwa matahari terbit dari timur dan tenggelam di ufuk barat.
Teori Korespondensi menekankan ketersesuaian antara si pengamat dengan apa yang diamati sehingga kebenaran yang ditemukan adalah kebenaran empiris.
Teori kebenaran korespondensi digolongkan kedalam teori kebenaran tradisional,karena Aristoteles sejak awal (sebelum abad Modern) mensyaratkan kebenaran pengetahuan harus sesuai dengan kenyataan yang diketahuinya.
Teori korespondensi menggunakan alur berfikir induktif, artinya  berfikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.Dengan pengertian lain, menarik kesimpulan diakhir setelah ada fakta-fakta pendukung yang telah diteliti dan dianalisa sebelumnya. Contonya: prodi Pendidikan Bahasa Inggris, prodi Pendidikan Matematika, dan prodi Bahasa dan Sastra Indonesia  UNISDA Lamongan ada di Kecamatan Sukodadi. Jadi Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UNISDA Lamongan ada di Sukodadi.
Masalah kebenaran menurut teori ini hanyalah perbandingan antara realita obyek (informasi, fakta, peristiwa, pendapat) dengan apa yang ditangkap oleh subjek (ide, kesan). Jika ide atau kesan yang dihayati subjek (pribadi) sesuai dengan kenyataan, realita, objek, maka sesuatu itu benar.

III.      Kelemahan-kelemahan dari Teori Kebenaran Korespondensi
1.         Teori korespondensi memberikan gambaran yang menyesatkan dan terlalu sederhana mengenai bagaimana kita menentukan suatu kebenaran atau kekeliruan dari suatu pernyataan.
2.         Teori korespondensi bekerja dengan idea, “bahwa dalam mengukur suatu kebenaran kita harus melihat setiap pernyataan satu-per-satu, apakah pernyataan tersebut berhubungan dengan realitasnya atau tidak.
3.         Kelemahan teori kebenaran korespondensi ialah munculnya kekhilafan karena kurang cermatnya penginderaan, atau indera tidak normal lagi.
4.         Teori kebenaran korespondensi tidak berlaku pada objek/bidang non-empiris atau objek yang tidak dapat diinderai.
Dari kelemahan-kelemahan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa teori kebenaran korespondensi ini mencari kebenaran hanya bersifat objektif,yaitu hanya melihat realita yg sebenarnya,tanpa mempedulikan asas normative dari kebenaran tersebut.
Jadi berdasarkan teori korespondensi ini, kebenaran atau keadaan dapat dinilai dengan membandingkan antara preposisi dengan fakta atau kenyataan yang berhubungan. Apabila keduanya terdapat kesesuaian (correspondence), maka preposisi tersebut dapat dikatakan memenuhi standar kebenaran.
















BAB III
PENUTUP

Ø  Kesimpulan
Semua teori kebenaran itu ada dan dipraktekkan manusia dalam kehidupan nyata.yang mana masing-masing mempunyai nilai didalam kehidupan manusia.
Teori korespondensi “kebenaran/ keadaan benar itu berupa kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh sebuah pendapat dengan apa yang sungguh merupakan halnya/fakta.
Jadi berdasakan teori korespondensi ini ,kebenaran/keadaan benar itu dapat dinilai dengan membandingkan antara preposisi dengan fakta atau kenyataan yang berhubungan dengan preposisi tersebut.bila diantara keduanya terdapat kesesuaian (koresponden),maka preposisi tersebut dapat dikatakan memenuhi standard kebenaran keadaan benar.













DAFTAR PUSTAKA

http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/02/teori-teori-kebenaran-korespondensi-koherensi-pragmatik-struktural-paradigmatik-dan-performatik/






http://blog.unsri.ac.id/khomsa5/filsafat-ilmu/teori-teori-kebenaran-menurut/filsafat/mrdetail/103678/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar